Salah satu kejian Program Profesi
Guru ialah mengambagkan potensi peserta (calon guru profesiaonal) agar
mempunyai keahlian yang bermutu. Bukan hanya keahlian profesinya namun juga
keahlian tambahan (spft skil) lain selain bidang profesinya. Pengembangan itu
berupa pengembangan minat dan bakat perserta PPG, khususnya di LPTK UPI
Bandung. Pengembangan tersebut terbagi menjadi beberapa klasifikasi menurut
minat serta bakat mereka, diantaranya ialah :
1. Bola Voli
2. Futsal
3. Badminton
4. Senam Aerobik
5. Kesenian Sunda (Angklung dan
Karinding)
6. Mading dan vidiografi
7. Merajut dan kerajinan tangan,
8. Paduan suara serta
9. Band
Adapun yang akan kami bahas pada
kali ini ialah terkait tentang merajut. Sebelum memulai merajut ada baiknya
kita menyamakan persepsi dulu, bahwa crochet = merajut, bukan merenda. Jadi,
crochet dan knitting , keduanya sama-sama teknik merajut. Karena masih banyak
orang yang memperdebatkan tentang pengertian crochet itu sendiri. Dan jika
persepsi kita nggak sama, maka akan terjadi kerancuhan dengan isi artikel ini.
Setelah sama persepsi, baru lah kita
memahami tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan merajut, mulai dari
pengertian crochet, perbedaan crochet dengan knitting, peralatan merajut,
simbol-simbol dalam merajut, istilah-istilah crochet, macam-macam tusuk
rajut, dan sebagainya.
Pengertian crochet : Teknik crochet adalah suatu teknik
yang mengolah benang dengan membentuk sengkelit-sengkelit dengan pertolongan
satu batang pengait/jarum/songket dan hasil keseluruhan kaitan membentuk sebuah
benda atau bahan baru.
Perbedaan crochet dan knitting : Crochet
menggunakan jarum tunggal yang disebut hook/hakken/hakpen. Sedangkan knitting
menggunakan jarum ganda yang disebut jarum knit/knitting needle/breien.
Peralatan
merajut:
Hook/hakken/hakpen.
Hakpen
memiliki ukuran bermacam-macam. Penggunaannya disesuaikan dengan ukuran benang.
Karena jika hakpen terlalu kecil, hasil rajutannya akan terlalu rapat dan kaku.
Begitu juga sebaliknya, apabila hakpen terlalu besar, maka hasil rajutannya
akan terlihat besar dan berlubang.
Penggunaan
benang dan ukuran hakpen yang disarankan:
1.
Nomor 1/0 untuk benang katun ukuran 5
2.
Nomor 2/0 – 3/0 untuk benang katun nomor 10, benang rayon, benang wol 2
ply, benang wol lokal.
3.
Nomor 4/0 – 5/0 untuk benang katun nomor 10 – 30, benang wol 4 ply,
benang softly cotton 4 ply
4.
Nomor 5/0 – 6/0 untuk benang softly cotton 5 – 6 ply, benang katun nomor
30
5.
Nomor 6/0 – 7/0 untuk benang softly cotton 8 ply
6.
Nomor 7/0 – 8/0 untuk benang wol katun tebal (soft worsted yarn, benang
bulky 10-12 ply)
Cara
memegang jarum pun ada 2:
1. Seperti
memegang pisau
Cara ini
lebih mudah digunakan, apalagi untuk pemula.
1. Seperti
memegang pensil/pena
Saya tidak
merekomendasikan cara ini, karena membuat jari cepat capek, berdasarkan
pengalaman saya lho yaa
1.
Benang
Ukuran
benang menyesuaikan dengan hakken.
Jenis-jenis benang rajut dan perkiraan harga:
Jenis-jenis benang rajut dan perkiraan harga:
1. Benang
Kinlon/minlon Adalah benang rajut yang
cocok digunakan untuk membuat syal karena sifatnya yang mengembang dan hangat
jika mengenai tubuh. Berat rata-rata 45 gr, harganya sekitar Rp. 12.500,-
2. Benang Wol
Kenari Berat rata-rata 30 gr, harganya
sekitar Rp. 5.500,-
3. Benang Katun
Adalah benang yang terbuat dari serat alami
(kapas). Benang ini cocok digunakan untuk pemula yang baru belajar merajut,
karena sifatnya dingin, ringan dan memiliki variasi warna. Bisa digunakan untuk
membuat berbagai pernik sulam, seperti tas, dompet, taplak meja, dan lainnya.
Benang katun ada yang memiliki satu warna dan ada yang gradasi (sembur).
Harganya berkisar antara Rp 8.500,- hingga Rp 15.000,- Berat rata-rata 45 gr.
4. Benang
nylon/nilon Adalah benang yang bersifat
kuat, kaku dan mengkilat. Benang nilon ukuran kecil (no.12) cocok digunakan
untuk aksesoris atau pernak-pernik. Harganya sekitar Rp.7,000,- sampai Rp
11.000,- Biasanya tanpa digulung. Sedangkan yang berukuran besar (D30) cocok
digunakan untuk pembuatan tas, dompet, dan sepatu. Harganya antara Rp 38.000,-
hingga Rp 40.000,- dengan berat -/+ 300 gr.
5. Benang Panda
Harganya sekitar Rp 17.500,- Berat 100 gr. Hakken: no.
3/4, knitting: 3 mm.
6. Benang Woll
sintetis/Acrilic Dapat digunakan untuk
membuat syal, amigurumi dan boneka. Hakken: no.3/4, knitting: 2,5 mm. Berat 40
gr, harganya sekitar Rp 8.500,-
7. Benang Acrylic
linen Biasanya digunakan untuk menenun.
Harganya sekitar Rp 15.000,
8. Benang
polyester Terbuat dari bahan 100% serat
polyester. Benangnya ringan, mengkilat, kuat dan tidak luntur. Benang ini cocok
untuk bahan merajut tas, dompet, taplak, bros dan sebagainya selain produk
wearable. Hakken: no 4/5 , berat 100 gr, harganya sekitar Rp 12.000,-
9. Benang ryon
splash Sembur Cocok dibuat syal, baju
dewasa dan baby. Karena benangnya lembut dan tidak pecah. Harganya sekitar Rp
17.000,- berat 50 gr. Hakken: no.2/3, knitting: 2,5 mm.
10. Benang katun
orchid Benang ini memiliki tekstur yang
pecah namun lembut. Bisa digunakan untuk membuat syal atau pun baju. Hakken:
no.4, knitting: 3 mm. Harganya sekitar Rp 12.000,- Berat 100 gr.
11. Benang bulky
Dari bahan akrilik, seperti kapas, teksturnya lembut
dan agak berbulu. Cocok dibuat topi, syal, scraf dan tas. Hakken: no.8/9/10,
knitting: 6 mm, berat 60-70 gr, harganya sekitar Rp 11.000,-
12. Benang smock
Benangnya mengkilat, bisa digunakan sebagai tepi
jilbab/kerudung dan aksesoris. Berat 20 gr, harganya sekitar Rp 5.000,-
13. Benang jala
Bisa di gunakan untuk membuat taplak. Hakken: no.0/1
atau ½, harganya sekitar Rp 5.000,-
14. Benang rayon
Benang ini memiliki kesan jatuh dan adem saat dipakai.
Bertekstur halus dan lembut. Sehingga pas digunakan untuk rajutan yang
wearable, seperti rompi, baju, cardigan, syal, scraf, pashmina dan perlengkapan
bayi. Berat 100 gr. Hakken: no.2/3, knitting: 2,5 mm, harganya sekitar Rp
17.000,-
15. Benang
Athena Benangnya tidak luntur, lembut dan
hangat. Bahannya: 30% woll dan 70% akrilic. Bisa dibuat topi dan syal. Hakken:
no.4, knitting: 3 mm. Berat 100 gr, harganya sekitar Rp 25.000,-
Cara
melilitkan benang: Sebenarnya ada 2 metode, tapi
saya sering menggunakan metode ke-3 (ala saya :D)
1. Lilitkan
benang pada jari tangan kelingking kiri, lalu tarik benang ke belakang jari
tengah dan telunjuk.
2. Lilitkan benang pada kelingking, lalu tarik ke belakang telunjuk.
2. Lilitkan benang pada kelingking, lalu tarik ke belakang telunjuk.
3. Lilitkan benang pada telapak tangan kiri, lalu tarik dan lilitkan lagi pada jari telunjuk. Sisakan benang -/+ 10-15 cm seperti gambar di bawah
3. Gunting
4. Meteran
5. Penanda
rajutan Fungsinya untuk memberikan tanda saat kita
memulai merajut agar memudahkan kita dalam menghitung jumlah tusuk rajutan.
6. Jarum
jahit/lilin Sebenarnya ini hanya sebagai alat bantu dari
hasil akhir dengan cara memasukkan benang pada jarum lalu menusukkan pada
rajutan sekitarnya. Gunakan jarum jahit berlubang besar. Tapi saya biasanya memakai lilin untuk membakar ujung benang.
Agar hasilnya rapi dan kuat, lekatkan benang yang masih meleleh pada benang
sampingnya.
7. Lem
tembak Untuk menempelkan aksesoris pada rajutan.
Simbol-simbol
crochet:
Fungsi dari simbol adalah: memberikan kemudahan dalam membaca atau membuat pola rajutan.
Istilah-istilah
crochet:
• Lp = Loop
= lingkaran benang pada hakpen
• Turn =
Balik
• Sp =
space = spasi
• St =
stitch
• Crochet
Marker = penanda tusukan
• MC = main
color (digunakan jika pola menggunakan lebih dari 1 warna)
• WS = wrong
side = tampak belakang
• RS = right
side = tampak depan
• Magic Ring
Macam-macam
tusuk dasar rajut:
1. Tusuk
Rantai atau Chain
Cara membuat
tusuk rantai/chain 1:
1.
Buat lingkaran dengan benang, lalu masukkan jarum ke dalam
lingkaran
2.
Tarik benang melalui lingkaran yang ada
3.
Ambil benang lagi, dan tarik melalui lingkaran, begitu
seterusnya.
Cara ke-2:
a. Buat simpul awal, lalu kaitkan benang pada jarum
b.
Tarik benang yang terkait sampai keluar dari lubang jarum
c.
Lakukan tahap a-b sesuai dengan jumlah rantai yang dibutuhkan.
2. Tusuk
Tunggal (sc)
Cara membuat
tusuk tunggal:
a.
Buat tusuk rantai sebagai dasar
b.
Masukkan jarum pada lubang kedua terhitung mundur dari jarum
c.
Kaitkan jarum pada benang
d.
Tarik benang sampai melewati lubang pada langkah b
e.
Kaitkan jarum pada benang
f.
Tarik benang sampai melewati 2 lubang pada jarum
g.
Lakukan langkah b – f sesuai dengan petunjuk pola (lihat g1 dan g2)
3. Setengah
Tusuk Ganda (hdc)
Cara membuat
setengah tusuk ganda:
a.
Kaitkan benang pada jarum, mulai tusukan pada ch 3
b.
Tarik jarum sehingga terdapat 3 lp.
c.
Kaitkan benang pada jarum, lalu tarik langsung melalui 3 lp.
d.
Mulai tusukan baru lagi
4. Tusuk
Ganda (dc)
Cara
membuat tusuk ganda:
a. Buat
tusuk rantai sebagai dasar
b. Kaitkan
benang pada jarum
c. Masukkan
jarum pada rantai ketiga terhitung mundur dari jarum
d. Kaitkan
benang pada jarum
e. Tarik
benang melewati lubang rantai (langkah c)
f.
Kaitkan benang pada jarum
g. Tarik
benang melewati 2 lubang
h. Tinggal 2
lubang yang tersisa
i.
Tarik benang melewati 2 lubang tadi
j.
Lakukan langkah a-g sesuai petunjuk pola
5. Triple
(tr)
Tusuk ini
mirip dengan tusuk ganda. Pada tusuk ganda, benang dikaitkan 1 kali di jarum,
sedangkan pada tusuk triple, benang dikaitkan 2 kali.
Cara membuat
triple:
a.
Buat tusuk rantai sebagai dasar
b.
Kaitkan benang 2 kali, tusukkan pada rantai keempat
c. Kaitkan benang 1 kali, lalu keluarkan dari tusukan rantai
c. Kaitkan benang 1 kali, lalu keluarkan dari tusukan rantai
d.
Kaitkan benang, lalu keluarkan benang melalui 2 lubang di jarum
e.
Ulangi langkah d
f.
Kaitkan benang, lalu keluarkan benang dari 2 lubang jarum. Jika akan
pindah ke baris kedua, awali dengan membuat tusuk rantai 4 kali.
6. Tusuk
Selip/Sisip (sl st)
Biasanya
tusuk selip/sisip dipakai untuk menyambung dan membuat tusukan baru di tempat
lain.
Cara membuat
tusuk selip/sisip:
a.
Masukkan jarum pada tusukan berikutnya
b.
Kaitkan jarum pada benang
c.
Tarik benang melewati lubang dan rantai pada jarum
7. Mematikan
Benang (Finishing)
Ketika
selesai mengerjakan crochet , kalian perlu mengikat benang dan memastikan
ikatannya kuat dan tidak terbuka. Caranya dengan memotong benang beberapa
centimeter. Kemudian kaitkan sisa benang tersebut dan tarik sisa benang melalui
lubang dengan bantuan jarum hakken seperti pada gambar di atas atau gunakan
jarum jahit.
Gimana?
Sudah faham kan? Selamat mencoba dan jangan patah semangat untuk belajar
merajut yaa!!!













Tidak ada komentar:
Posting Komentar