LAZADA

Permainan Kasti

Saefullah 
FPOK UPI BAndung

Aturan 1
LAPANGAN
Ukuran yang terbesar adalah 30×60 meter ditambah dengan ruang pemukul dan ruang bebas ukurannya menjadi 30×65 meter. Ukuran yang terkecil adalah 30×45 meter, ditambah dengan ruang pemukul dan ruang bebas menjadi 30×50 meter. Ukuran yang besar untuk anak anak besar sedangkan ukuran yang kecil untuk anak kecil atau anak perempuan.
Semua garis (batas) dinyatakan dengan kapur, mempergunakan pita, bilah atau tali diperbolehkan. Semua garis juga dapat dibuat dengan cara menggali tanah, asal tidak terlalu dalam dan lebarnya tidak lebih dari 3 cm.
Pada keempat sudut lapangan dan pertengahan garis samping dipancangkan bendera. Tiang-tiang bendera sekurang-kurangnya 1,5 m dari tanahnya. Dalam pertandingan, di luar garis (batas) harus ada tanah kosong, yang lebarnya sekurang-kurangnya 5 atau 10 m dari dari batas.


Aturan 2
RUANG PEMUKUL
Ukuran ruang pemukul 5×5 meter.
Garis muka dari ruang pemukul disebut dengan garis pemukul. Ruang pemukul dibagi atas 3 bujur sangkar oleh dua garis yang panjangnya 5m. Di dalam bujur sangkar yang tengah, pemukul, yaitu orang yang memukul bola, boleh berdiri dimana saja.
Pelambung, yaitu orang yang melambungkan bola, berdiri di dalam petak yang ukurannya 1x1m. Petak pelambung letaknya di sudut kanan sebelah dalam ruang pelambung. Di sudut kiri kiri ruang pemukul juga dibuat petak pelambung untuk persediaan, apabila ada pemukul yang kidal. Dengan demikian ruang pemukul ditukar dengan ruang pelambung


Aturan 3
RUANG BEBAS
Ukuran ruang bebas 15x5m

Aturan 4
TIANG PERTOLONGAN
Tiang pertolongan berdiri di dalam lingkaran dengan jari-jari 1 m. Jauh tiang pertolongan 5 m dari garis pemukul dan 5 m dari garis samping kiri.


Aturan 5
TIANG BEBAS
Disebelah belakang lapangan terdapat 2 buah tiang bebas. Masing-masing jaraknya 10 m dari garis samping. Kedua tiang berdiri di dalam lingkaran yang berjari-jari 1 m, dari garis batas belakang jaraknya 5 m. Tiang pertolongan dan tiang bebas terbuat dari besi, kayu atau bambu. Harus kokoh terpancang di dalam tanah dan dapat menahan tarikan pelari.
Tingginy sekurang-kurangnya 1,5 m dari tanah dan harus dengan mudah dapat dibedakan dengan tiang-tiang bendera di garis batas.
Tiang pertolongan dan tiang bebas boleh juga dipasangi bendera, tetapi warnanya harus berlainan dengan warna bendera pada garis batas dan panjangnya tidak boleh lebih dari 0,5 m. Bagian atas dari tiang itu hendaknya dibuat jangan sampai dapat melukai pemain.


Aturan 6
KAYU PEMUKUL Kayu pemukul terbuat dari kayu, sekurang-kurangnya 50 cm sepanjang-panjangnya 60 cm. Penampangnya jarang (Oval), lebarnya tidak lebih dari 5 cm dan tebalnya 3,5 cm. Pegangan panjangnya 15 sd 20 cm, tebalnya 3 cm, boleh dibalut.
Kayu pemukul dapat pula bulat jujur (Jawa:gilig), tebal 3,5 sd 4 cm, tetapi ukuran pegangan harus sama dengan yang tersebut di atas. Kayu pemukul tidak boleh diberati dengan logam atau barang lain.
Tiap rombongan pemain boleh mempergunakan kayu pemukul masing-masing, asal menurut pendapat wasit memenuhi syarat tersebut di atas.


Aturan 7
BOLA
Bola yang digunakan untuk bermain kasti adalah bola kasti, terbuat dari karet atau kulit, kelilingnya 19 sd 21 cm, beratnya 70 sd 80 gram. Bola yang terlalu tinggi lambungnya seperti bola tenis tidak baik untuk bermain kasti. Yang paling baik adalah yang tidak terlalu kenyal dan tidak terlalu keras.


Aturan 8
LAMA PERMAINAN
Lama permainan kasti sekurang-kurangnya 2×20 menit dan selama-lamanya 2×30 menit tidak terermasuk waktu istirahat yang lamanya 10 menit.


Aturan 9
PARTY-PARTY
Tiap party terdiri atas 12 orang pemain diantaranya ada seorang yang menjadi pemimpin. Semua pemain oleh pimpinannya diberi nomor yang tampak dengan jelas. Sebelum pertandingan dilmulai pemimpin menyerahkan daftar nama pemain dengan nomor urutnya kepada wasit. Pemain memukul bola sesuai dengan nomor urutnya. Selama pertandingan urutan nomor tidak boleh diubah.
Wasit boleh mengijinkan seorang pemain diganti oleh seorang pengganti. Wasit juga menentukan waktu penggantian itu.


Aturan 10
WASIT
Wasit memimpin pertandingan. Ia harus memegang teguh aturan bermain dan menjaga supaya aturan diikuti oleh pemain dengan seksama. Petunjuk dan keputusan wasit pasti dan dan harus ditaati.
Nilai dicatat oleh seorang penulis, ditolong oleh seorang di bawah pengawasan wasit. Peniulis dengan pembantunya berdiri di luar lapangan, kira kira dekat dengan ruang pemukul dengan ruang bebas. Wasit dibantu oleh 3 penjaga gariis (samping kiri, kanan dan belakang). Penjaga garis boleh memberitahukan pelanggaran yang dilakukan oleh pemain. Apabila ragu-ragu, wasit boleh meminta keterangan kepada penjaga garis, namun wasit tidak harus menurut petunjuknya.
Bilaperlu, apabila ada pemain yang terkena lemparan atau keluar batas, penjaga garis harus memberi tanda dengan melambailambaikan benderanya ke bawah.
Wasit harus mempunyai sebuah peluit yang dapat dengan jelas terdengar keseluruh lapangan.
Peluit dibunyikan dengan ketentuan:
a. Satu tiupan panjang: Apabila bertukar tidak bebas
b. Dua tiupan pendek: bila pukulan salah
1. bila pukulan salah
2. biala pukulan luncas
c. Dua tiupan panjang:
1. bila bertukar bebas
2. bila bola hilang
3. bila wasit akan menghentikan permainan karena suatu hal.
d. Tiga tiupan panjang:
1. bila permainan akan dimulai (permulaan setelah istirahat, setelah tukar).
2. bila permainan selesai.


Aturan 11
TEMPAT PERMAINAN
Sebelum pertandingan dimulai, diadakan undian, atas pemimpin ke dua party. Melakukan SOET di bawah pengawasan wasit. Yang menang menjadi party pemukul, yang kalah menjadi party lapangan.

Aturan 12
PARTY PEMUKUL
Party pemukul berkumpul di dalam ruang bebas. Setelah dipanggil oleh penulis “no 1” mengambil tempat di dalam bujur sangkar tengah (dalam ruang pemukul) bersedia untuk memukul.

Aturan 13
PARTY LAPANGAN
Pemain dari party lapangan bersiap pada tempatnya masing-masing yang ditunjuk oleh pemimpinnya. Mereka boleh berdiri dimana saja diluar atau di dalam lapangan, asal memperhatikan hal-hal berikut ini:
a. Tidak boleh berdiri di dalam ruang bebas
b. Tidak boleh ada pemain lain di dalam ruang pemukul, kecuali pemukul, pelambung dan pembantunya.
c. Jalan lurus dari ruang pemukul ke tiang pertolongan tidak boleh ada rintangan.


Aturan 14.
PELAMBUNG
Seorang dari party lapangan menjadi pelambung. Ia berdiri di dalam petaknya. Selama pertandingan pelambung boleh ditukar dengan pemain lain oleh pemimpin, tetapi pada waktu bola tidak dalam permainan.


Aturan 15
PEMBANTU
Pembantu pelambung menempatkan diri di belakang pemukul, jaraknya sekurang-kurangnya 2 langkah (sekitar 1,5 m).

Aturan 16
MELAMBUNG
Pelambung melambungkan bola dengan cara mengayunkan tangan dari bawah ke muka pemukul. Ia harus berdiri di dalam petaknya dengan ke dua belah kakinya menginjak tanah. Waktu melambungkan bola, ia tidak boleh membuat gerakan “pura-pura”. Apabila hal ini terjadi, walaupun sudh berulang-ulang diperingatkan oleh wasit, maka wasit berhak memerintahkan pemimpin party lapangan untuk mengganti pelambung dengan pemain lain. Pemukul boleh lari dengan bebas sampai kembali ke ruang bebas dan mendapat nilai lari satu.


Aturan 17
LAMBUNGAN BETUL
Bola betul dilambungkan:
1. Bila bola seolah –olah akan mengenai pemukul atau dekat sekali dengan pemukul tidak lebih tinggi dari kepala dan tidak lebih rendah dari lutut.
2. Bila bola melambung di tempat yang ditunjukkan oleh pemukul.
Peringatan: Bila tempat ditunjukkkan oleh pemukul, pelambung memenuhinya. Bila tempat tidak ditunjukkan oleh pemukul, bola yang memenuhi syarat lambungan, harus dipukul. Pemukul tidak boleh meminta lambungan bola di luar (melewati garis pemukul) ruang pemukul.


Aturan 18
LAMBUNGAN SALAH
Bola salah dilambungkan apabila tidak memenuhi syarat-syarat aturan 17


Aturan 19
MENOLAK BOLA
Bola yang betul dilambungkan harus dipukul. Bola yang salah dilambungkan tidak perlu dipukul, namun apabila dipukul hal itu termasuk satu pukulan. Apabila pelambung tiga kali berturut-turut, menurut pendapat wasit, selalu salah melambungkannya, pemukul boleh bebas lari ke tiang bebas dengan bebas, dan ia dipandang sebagai pemukul yang betul pukulannya.


Aturan 20
BOLA YANG DITOLAK
Apabila wasit berpendapat bahwa penolakan bola oleh si pemukul tidak mestinya, maka ia berseru “betul”. Hal ini dipandang sebagai kejadian pada “pukulan luncas”. Pemukul harus lari ke tiang pertolongan, tetapi tidak boleh dilempar.


Aturan 21
BANYAK PUKULAN
Tiap-tiap pemain party pemukul hanya berhak atas “SATU” pukulan saja. Pembebas adalah pemain dari party yang mendapat giliran memukul bola pada saat kawan-kawannya semua sedang berdiridi dalam lingkaran tiang pertolongan atau tiang bebas, mempunyai hak atas “TIGA” pukulan.


Aturan 22
GILIRAN MEMUKUL
Pemain-pemain mendapat giliran memukul menurut urutan nomor yang ada dir uang bebas (lihat aturan 9). Pengganti mendapat nomor pemain yang digantinya. Sesudah bertukar, party lapangan menjadi party pemukul, yang mulai memukul adalah pemain yang nomornya mengikuti nomor pemain pemain yang memukul terakhir ketika akan ada pertukaran. Sehabis istirahat, yang menjadi party pemukul adalah party lapangan pada permulaan pertandingan. Giliran memukul dimulai dari no 1 yang pada waktu akan berganti, menjadi party pemukul nomor urut berlaku terus.

1 komentar:

  1. terimakasih atas infonya
    sangat membantu dan bahasanya mudah di mengerti
    terimakasih kak

    BalasHapus

Tips membaca dengan cepat dan benar sesuai isi makna

https://youtube.com/@SaefullahMoch Membaca adalah salah satu keterampilan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam menye...